Sumba Timur Bagian Selatan Lebih Masuk Akal Untuk Dimekarkan.

Kabar pasti, Sumba Timur bagian Selatan ingin mekar dari kabupaten induknya, Sumba Timur, masyarakat di sana kabarnya  telah menyatukan niat untuk mekar dan dimekarkan, adalah meliputi 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Tabundung, Pinu Pahar,Karera, Ngadu Ngala, Paberiwai, Matawai La Pawu dan Kecamatan Mahu, tidak lagi mau bergabung dengan wilayah timur untuk memekarkan diri.

Jelas ini menimbulkan keresahan bagi sekelompok warga Sumba Timur yang menamakan diri Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat Kabupaten Sumba Timur Bagian Timur dan Selatan, atau menyebut diri dengan “Pullu Pamba Bata Duangu”, sebab ketujuh kecamatan tersebut sebelumnya telah tergabung dalam kelompok ini, tapi nyatanya niat tersebut diurungkan dengan alasan yang belum dapat dipastikan. Ini menimbulkan kekecewaan bagi Panitia Pemekaran Wilayah Timur. Kekuatan politik besar yang diharapkan muncul dari wilayah selatan untuk mendukung telah putus-patah bahkan sebelum perjuangan dimulai.

Keinginan untuk mekar kabarnya telah disampaikan langsung oleh perwakilan warga wilayah selatan kepada Bupati Gidion Mbilijora dan Ketua DPRD Sumba Timur Palulu P. Ndima, konon telah mendapat sambutan positif. Gayung bersambut, Ketua DPRD Palulu P. Ndima dalam acara pencanangan Gerakan WGC di Lapangan Pahlawan Waingapu (22/12) menyinggungnya, Palulu mengatakan DPRD pada tahun 2013 ini akan mulai membahas aspirasi masyarakat tentang pemekaran wilayah.

Patut diakui, segala kemajuan dan potensi yang ada di wilayah selatan tidak terlepas dari kerja keras Pemkab Sumba Timur yang saat ini telah dan sedang giat membangun di sana. Meskipun dana pembangunan atau APBD terbatas tetapi upaya lainnya dimainkan dengan memberikan usulan-usulan kepada pemerintah propinsi NTT dan pusat untuk mengucurkan dana pembangunan baik berupa sarana dan prasarana maupun infra struktur untuk menutupi ketertinggalan wilayah selatan.

Pemkab juga memberi angin segar, tahun 2013 ini akan dibangun dua pelabuhan, yakni di Mangkudu dan Pulau Salura melalui usulan kepada pemerintah pusat tahun lalu. Puskesmas PONED tahun ini juga akan dibangun (Puskesmas yang memiliki fasilitas dan kemampuan memberikan pelayanan untuk menanggulangi kasus kegawat daruratan, obstetri dan neo-natal selama 24 jam. Sebuah Puskesmas yang memenuhi standar, yaitu standar administrasi dan manajemen, fasilitas bangunan atau ruangan, peralatan dan obat-obatan, tenaga kesehatan dan fasilitas penunjang lainnya). Tujuannya ke depan agar dapat dilanjutkan menjadi sebuah RS, sebagaimana RSUD jika wilayah selatan benar-benar menjadi sebuah kabupaten.

Berikutnya, potensi bidang pertanian/peternakan yang besar didukung oleh kondisi alam sejuk lagi subur terus berkembang, di antaranya adalah jagung, padi, sukun, jambu mente, beberapa jenis buah-buahan seperti buah semangka, melon, juga penghasil ternak yang cukup besar karena kondisi alam dikenal sangat mendukung, dan sebagainya.

Potensi kehutanannya sangat besar juga beragam sedang terus dikembangkan di tengah masyarakat wilayah selatan, di antaranya jenis tanaman/pohon inju watu, mahoni, gamalina, jati, cendana, dan lainnya. Pada potensi kelautan dikenal banyak ragamnya, antara lain kerang mata tujuh, rumput laut, berbagai jenis ikan mungkin juga minyak bumi di dasar laut, hanya saja belum pernah ada penelitian tentang seberapa besar kandungannya, terutama di pesisir dan laut lepas.

Lagi, yang saat ini sedang ramai dibicarakan yakni kandungan di perut bumi berupa hasil tambang yang tidak perlu diragukan lagi, wilayah selatan memiliki potensi besar tambang emas, mangan, timah juga timah hitam, dan lainnnya.

Deskripsi di atas menunjukkan potensi alam di wilayah selatan sangat besar, beberapa darinya tidak dimiliki oleh wilayah timur, apa lagi dukungan Pemkab dan DPRD Sumba Timur sepertinya condong pada wilayah selatan untuk mekar. Pun, banyak investor yang terjun ataupun melirik potensi yang dimiliki, sebut saja PT. NTT Maize yang bergerak di bidang investasi pertanian, beberapa investor bidang pertambangan, PT. Fathi resources, PT. Artha Sumba, juga salah seorang calon investor warga Negara Finlandia bidang kelautan dan pariwisata yang belum lama ini berkunjung mengungkapkan rasa kagumnya, terutama pada potensi laut dan pariwisata. Ia sangat menyukai kelezatan ikan dari laut selatan, bahkan ia membawa resep makanan sea food yang ia dapatkan dari masyarakat wilayah selatan ke negaranya dan merubah namanya menjadi " Manggudu", konon sudah terkenal di Finlandia.

Paparan di atas merupakan hasil olah data dan cara pandang Waingapu Tribun terhadap perkembangan dan pertumbuhan di wilayah selatan. Sebagiannya lagi merupakan hasil wawancara dan diskusi dengan beberapa sumber terpercaya dari wilayah selatan pada satu kesempatan di akhir bulan Desember 2012 di Waingapu.

Kita semua berharap, keinginan wilayah selatan untuk dimekarkan tidak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan lain yang dapat menghambat aspirasinya untuk mekar. Karena selama ini cibiran dan cemoohan masih terus berkumandang karena dinilai wacana pemekaran hanya demi meraih kekuasaan secara instan bagi kekuatan politik minoritas yang ada di Sumba Timur ataupun sekedar bagi-bagi kekuasaan. Namun pendapat tersebut tidak seluruhnya benar sebab upaya pemekaran wilayah Sumba Timur sejak tahun 2005 sudah dijadikan agenda khusus Pemkab Sumba Timur untuk direalisasikan suatu ketika, kita tinggal menunggu saatnya tiba sembari mengawal dan memberikan motivasi agenda penting ini.